Minggu, 10 September 2017

INGREDIENTS 07




CABAI 








Sejarah asal mulanya Tanaman Cabe , Cabe ( Capsicum sp ) tanaman perlu dari famili terong - terongan ( Solanaceae ) yang di kenali sejak dulu sebagai bumbu masakan . Awalnya tanaman cabai ini merupakan tanaman liar di hutan-hutan . Beberapa referensi menyebutkan bahwa cabai berasal dari Amerika selatan , tepatnya di bolivia . dan akhirnya ke seluruh dunia . tanaman cabai pertama kali masuk di indonesia karena dibawah oleh pelaut portugis . ia kemudian membawa biji-biji cabai ke negerinya untuk di kembangbiakkan . 





Klasifikasi Tanaman Cabai : 


Kingdom               : Plantae ( Tumbuhan ) 

Subkingdom         : Trachebionta ( Tumbuhan berpembuluh )
Super Divisi          : Spermatophyta ( Menghasilkan biji ) 
Divisi                    : Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga ) 
Kelas                      : Magnoliopsida ( Berkeping dua / dikotil )
Sub kelas                : Asteridae 
Ordo                       : Solanales 
Famili                    : Solanaceae ( Suku terong-terongan )
Genus                    : Capsicium 
Spesies                  : - Capsicum Frutescens ( Cabai Rawit )
                                - Capsicum annum var. Longun ( Cabai besar & keriting ) 


Jenis - jenis tanaman cabai 


Tanaman cabai banyak ragam tipe pertumbuhan dan bentuk buahnya . Diperkirakan terdapat 20 spesies yang sebagian besar hidup di negara asalnya . inilah jenis - jenis tanaman cabai : 



A . Cabai rawit 



  • Cabai rawit ( Capsicum Frutescens ) dalam bahasa inggris di kenal dengan nama Hot pepper atau bird's eye chili pepper . Tanaman cabai rawit memiliki mortologi : Daun tunggal , agak bulat dan melebar , ujung meruncing , pangkal menyempit , tepi rata , pertualangan menyirip , jumlah percabangan banyak , tinggi tanaman 50 - 120 cm , batang berbuku - buku  , bertangkai , letak perselingan , panjang 5-9 , 5cm , lebar 1,5-5 ,5 cm berwarn hijau . bunga keluar dari keriak daun , mahkota berbentuk bintang , bunga tunggal , berwarna putih , putih kehijauan , atau ungu . dan rasanya pedas . buah yang masak berwarna merah . ukuran cabai rawit lebih kecil dibanding cabai keriting atau cabai merah besar , berbentuk bulat pipih , berwarna kekuningan . 
  1. Cabai rawit kecil / cabai jemprit  : buahnya kecil dan pendek , lebih pedas. 
  2. Cabai rawit putih / cabai domba  : buahnya lebih besar dari cabe jemprit , warna putih kekuningan . 
  3. Cabai rawit celepik : buahnya lebih besar dari pada cabai jemprit dan lebih kecil dari cabai domba , rasanya kurang pedas dibandingkan cabai rawit jemprit . Waktu muda berwarna hijau . setelah masak berwarna merah cerah . 
B . Cabai Keriting 
  • Cabai keriting adalah jenis cabai merah yang merupakan cabai hibrida , sering dibudayakan oleh para petani karena memiliki produktivitasnya tinggi dan panen lebih cepat . kurang 75-120 hari . buah cabai merah keriting berbentuk memanjang dan mengeriting dengan ujung meruncing , rasanya pedas , biji yang di hasilkan relatif banyak . buah yang masih muda berwarna hijau , lalu coklat , setelah masak menjadi merah tua . 
C . Cabai Besar 
  • Cabai besar adalah cabe merah yang merupakan salah satu jenis cabe hibrida yang sangat di minati oleh para petani untuk di budayakan karna memiliki nilai ekonomi tinggi . tanamannya produktif dan memiliki pasar yang luas . cabe besar memiliki ukuran yang relatif besar di banding cabe keriting . permukaannya lebih halus , tidak bergelombang . cabe besar kala pedas di bandingkan cabe rawit dan keriting . 




sumber : http://www.infoglobalkita.com/2015/10/sejarah-asal-mula-dan-jenis-jenis.html .




BUNGA KOL 










     Kol bunga putih merupakan tanaman sayur famili Brassicaceae (jenis kol dengan bunga putih kecil) berupa tumbuhan berbatang lunak.
Masyarakat di Indonesia menyebut kubis bunga sebagai kol kembang atau blumkol (berasal dari bahasa Belanda Bloemkool).
      Tanaman ini berasal dari Eropa subtropis di daerah Mediterania. Kubis bunga yang berwarna putih dengan massa bunga yg kompak seperti yg ditemukan saat ini dikembangkan tahun 1866 oleh Mc.Mohan ahli benih dari Amerika. Diduga kubis bunga masuk ke Indonesia dari India pada abad ke XIX.
       Walaupun tanaman ini adalah tanaman dataran tinggi tropika dan wilayah dengan lintang lebih tinggi, beberapa kultivar dapat membentuk bunga di dataran rendah sekitar khatulisiwa.


       Daerah dataran tinggi (pegunungan) adalah pusat budidaya kubis bunga. Pusat Produksi tanaman ini terletak di Jawa Barat yaitu di Lembang, Cisarua, Cibodas. Tetapi saat ini kubis bunga mulai ditanam di sentra-sentra sayuran lainnya seperti Bukit Tinggi (Sumatera Barat), Pangalengan, Maja dan Garut (Jawa Barat), Kopeng (Jawa Tengah) dan Bedugul (Bali).


KLASIFIKASI BUNGA KOL  

d     Divisi : Spermatophyta
·         Sub divisi : Angiospermae
·         Kelas : Dicotyledonae
·         Keluarga : Cruciferae
·         Genus : Brassica
·         Spesies : Brassica oleracea var. botrytis L.
·         Sub var : cauliflora DC 

        Nilai Gizi kembang kol

f      ·         Karbohidrat: 5 gr
·         Gula: 2,4 gr
·         Lemak: 0 gr
·         Protein: 2 gr
·         Thiamin (vitamin B1): 0,057 mg
·         Riboflavin (vitamin B2): 0,063 mg
·         Niacin (vitamin B3): 0,53 mg
·         Asam pantotenat (B5): 0,65 mg
·         Vitamin B6: 0,22 mg
·         Folat (vitamin B9): 57 mg
·         Vitamin C: 46 mg
·         Kalsium: 22 mg
·         Besi: 0,44 mg
·         Magnesium: 15 mg
·         Fosfor: 44 mg
·         Kalium: 300 mg
·         Zinc: 0,28 mg
      
           Manfaat Bunga kol 

     1. Bahan kimia dalam kembang kol yang disebut ‘allicin’ membantu menjaga kesehatan jantung. Senyawa ini juga mampu mengurangi risiko stroke pada pasien jantung.
2. Kehadiran vitamin C dan selenium membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.
3. Konsumsi kembang kol secara teratur membantu menjaga tingkat kolesterol tubuh tetap terkendali.
4. Sayuran ini kaya nutrisi yang disebut folat, yang membantu meningkatkan pertumbuhan sel dan mekanisme replikasi sel. Secara keseluruhan, kembang kol membantu proses pertumbuhan jaringan.
5. Kandungan serat tinggi dalam sayuran ini membantu meningkatkan kesehatan usus dan mengurangi kemungkinan kanker.
6. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa kembang kol mengandung beberapa jenis phytochemical yang membantu mengurangi risiko kanker tertentu.
7. Telah ditemukan bahwa kembang kol baik untuk mengurangi racun dalam darah dan hati. Kandungan thiocyanate dan glucosinolate membantu meningkatkan kemampuan hati untuk menetralisir zat berbahaya.
8. Kembang kol mengandung zat yang disebut sulforaphane, yang secara efektif menghilangkan bahan kimia yang menyebabkan kanker dalam tubuh. Zat ini juga membantu mencegah penyebaran sel-sel kanker, yaitu metastasis.
9. Baru-baru ini ditemukan bahwa bahan kimia yang disebut ‘indole-3-carbinol’ pada kembang kol secara efektif mencegah perkembangan kanker payudara karena bekerja sebagai agen anti-estrogen.
10. Konsumsi sayuran ini secara teratur dapat membantu pasien yang menderita berbagai penyakit seperti asma, arthritis, ginjal, gangguan kandung kemih, sembelit, dan tekanan darah tinggi.
11. Asupan reguler kembang kol mampu mengurangi risiko kanker prostat.
12. Kembang kol ideal digunakan saat menjalani diet rendah karbohidrat karena tidak mengandung zat tepung.


     Sumber :   http://muhammadyaniishak.blogspot.co.id/2014/08/budidaya-kol-bunga.html. 
                      https://www.amazine.co/39146/kandungan-gizi-12-manfaat-kesehatan-kembang-kol/. 

          
           CENGKEH 





    Sejarah Cengkeh 
Tanaman cengkeh (Syzigium aromaticum) merupakan tanaman perkebunan atauindustri berupa pohon dengan famili MyrtaceaeAsal tanaman cengkeh ini belum jelas, karena ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa pohon cengkeh berasal dari Maluku Utara, Kepulauan Maluku, Philipina atau Irian. Namun, dunia internasional terutama negara-negara Eropa banyak mengimpor cengkeh yang berasal dari Indonesia sehingga Indonesia dikenal sebagai negara penghasil cengkeh terbesar di dunia. Hal ini didukung dengan wilayah Indonesia yang memiliki iklim tropis.
Keberadaan tanaman cengkeh di Indonesia tidak terlepas dengan keberadaan bangsa Polinesia yang membawanya ke Indonesia (Wikipedia, 2012). Kemudianpenyebaran tanaman cengkeh ke wilayah Indonesia seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan dimulai pada tahun 1870. Adapun penyebaran cengkeh ke luar Indonesia dimulai dengan datangnya para penjajah ke Indonesia untuk mencari rempah-rempah. Salah satu daerah yang menjadi sasaran utama para penjajah untuk berburu rempah-rempah yaitu pulau Maluku. Penyebaran rempah-rempah ke luar pulau Maluku dimulai sejak tahun 1769. Bibit tanaman ini mula-mula diselundupkan oleh seorang kapten dari Prancis ke Rumania, selanjutnya disebarkan ke Zanzibar dan Madagaskar. Sampai saat ini tanaman cengkeh telah tersebar ke seluruh dunia.
Cengkeh sudah dikenal sebagai tanaman rempah- rempah dan obat tradisional yang sangat berkhasiat. Tanaman cengkeh ini dapat tumbuh dan berkembang pada dataran tinggi kurang lebih 700 sampai dengan 1000 meter diatas permukaan laut. Khasiat dan manfaat tanaman cengkeh dalam bidang kesehatan, dan perindustrian menyebabkan tanaman ini sebagai tanaman yang paling di gemari oleh masyarakat, sehingga banyak masyarakat Indonesia yang bertempat tinggal di dataran tinggi membudidayakan tanaman cengkeh tersebut.

    ⇒ Tujuan

    . Untuk mengetahui morfologi dan jenis tanaman cengkeh
    . Untuk mengetahui isi kandungan yang terdapat dalam tanaman cengkeh 
    . Untuk mengetahui manfaat tanaman cengkeh





     A . Morfologi dan Jenis Tanaman Cengkeh

Cengkeh merupakan salah satu tanaman perkebunan yang penting bila dibandingkan dengan tanaman perkebunan lain. Produksi cengkeh yang telah dewasa setaraf dengan karet, kelapa sawit, dan kopi. Tetapi tanaman cengkeh yang telah lanjut usia produksinya jauh meningkat, jadi lebih menguntungkan.

1.      Morfologi Tanaman Cengkeh

Cengkeh (Eugenia aromatica OK) dan Syziginium aromaticum (L) termasuk dalam famili Myrtaceae. Tanaman ini berbentuk pohon, tingginya dapat mencapai 20-30 m, dan dapat berumur lebih dari 100 tahun.
Tajuk tanaman cengkeh biasanya berbentuk kerucut, piramida, dan piramida ganda, dengan batang utama menjulang ke atas. Cabang-cabangnya amat banyak dan rapat, pertumbuhan agak mendatar dan ukuran relatif kecil jika dibandingkan dengan batang utama. Daunnya kaku, berwarna hijau atau hijau kemerahan, dan berbentuk elip dengan kedua ujungnya runcing. Daun-daun ini biasanya keluar per periode. Dalam satu periode, ujung ranting akan mengeluarkan satu set daun yang terdiri dari lima pasang. masing-masing pasang terdiri atas dua daun yang terletak saling berhadapan.
Ranting dan daun secara keseluruhan akan membentuk tajuk yang sangat indah. Bagian terbawah dari mahkota, tajuknya ada yang menjuntai sampai ke permukaan tanah, walaupun ada pula yang mencapai tinggi 1-1,5 m dari permukaan tanah. Cengkeh mempunyai empat jenis akar, yaitu akar tunggang, akar lateral, akar serabut, dan akar rambut. Akar tunggang dan akar lateral mempunyai ukuran relatif besar. Bedanya, akar tunggang tumbuh lurus ke bawah dan sedikit bercabang, sedangkan akar lateral tumbuh menyamping dan bercabang, akar serabut berukuran kecil, amat panjang, tumbuh menyamping dan kebawah dengan jumlah yang sangat banyak. Akar serabut ini memiliki banyak akar rambut berukuran sangat kecil yang berfungsi sebagai penyerap air dan unsur hara.
Ujung ranting yang telah menghasilkan bunga, biasanya tidak menghasilkan bunga pada musim berikutnya. Apabila ujung ranting telah berbunga, bisa dipastikan pada musim bunga berikutnya. Tanaman ini hanya bisa menghasilkan sedikit bunga. Pola pembungaan seperti ini menyebabkan adanya siklus panen besar dan panen kecil yang berulang 3-4 tahun sekali. Tanaman cengkeh mulai berbunga pada umur 4,5-8,5 tahun, tergantung dari jenis dan lingkungannya. Bunga ini merupakan bunga tunggal, berukuran kecil (panjang 1-2 cm), dan tersusun dalam satu tandan yang keluar pada ujung-ujung ranting. Setiap tandan terdiri dari 2-3 cabang malai yang bisa bercabang lagi atau langsung mendukung 2-3 tangkai bunga. Jumlah bunga pertandan malai bisa mencapai lebih dari lima belas kuntum. Bakal bunga biasanya keluar setelah pasangan daun kelima dari satu set daun termuda telah dewasa atau mencapai ukuran normal. Fase ini disebut fase mepet dua. Bakal bunga ini kadang-kadang sudah keluar setelah daun pertama, kedua, atau ketiga tidak lagi membentuk bakal daun, tetapi langsung membentuk bakal bunga. Fase ini disebut fase mepet muda. Bakal bunga dapat dibedakan dari bakal daun. Bakal bunga berwarna hijau, berujung tumpul, dan ruas di bawahnya sedikit membengkak, sedang bakal daun berwarna merah dan berujung lancip.

2.       Tipe-Tipe Tanaman Cengkeh

Di Indonesia banyak sekali ditemukan tipe-tipe tanaman cengkeh dan diantara satu dengan yang lainnya sulit dibedakan. Misalnya cengkeh tipe ambon, tipe raja, tipe indari, tipe dokiri, tipe cengkih afo, dan tipe tauro. Perkawinan antara berbagai tipe itu membentuk tipe baru yang sulit digolongkan. Untuk mempermudah pengenalan, cengkeh di Indonesia dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu si putih, si kotok, zanzibar, dan ambon.

a.       Si Putih
Daun berwarna hijau muda (kekuningan) dengan daun relatif besar. Cabang-cabang yang utama mati sehingga percabangan seolah baru dimulai pada ketinggian 1,5-2 m dari permukaan tanah. Cabang dan daun jarang sehingga kelihatan kurang rindang. Mahkota berbentuk bulat atau agak bulat, relatif besar dari si kotok dengan jumlah bunga pertandan kurang dari 15 kuntum. Bunga masak tetap berwarna hijau muda. Atau putih tidak berubah menjadi kemerahan. Tangkai bunganya relatif panjang, mulai berproduksi umur 6,5-8,5 tahun sejak disemaikan. Produksi kualitas bunganya rendah.

b.      Si kotok 
Daun pada awalnya berwarna hijau muda kekuningan kemudian berubah menjadi hijau tua dengan permukaan atas licin dan mengkilap. Helaian daunnya agak langsing dengan ujung agak membulat cabang yang utama tetap hidup sehingga percabangannya kelihatan rendah sampai permukaan tanah. Ruas daun dan cabang rapat serta rimbun. Mahkota bunga berbentuk piramid atau silindris. Bunganya relaitif kecil dibandingkan dengan si putih, bertangkai panjang, jumlah bunga 20-50 kuntum pertandan. Mulai berbunga pada umur 6,5-8,5 tahun. Bunganya berwarna hijau ketika masih muda dan menjadi kuning saat matang dengan pangkal bertwarna merah. Adaptasi dan produksinya lebih baik daripada si putih, tetapi lebih rendah daripada zanzibar. Cengkeh tipe sikotok ini termasuk tipe cengkeh dengan kualitas sedang.

c.       Tipe Zanzibar 
Tipe ini merupakan cengkeh terbaik karena mempunyai daya adaptasi yang luas, berproduksi tinggi, berkualitas baik, sehingga sangat dianjurkan untuk dibudidayakan. Daun pada mulanya berwarna merah muda kemudian berubah menjadi hijau tua mengkilap pada permukaan atas dan hijau pucat memudar pada bagian bawah. Pangkal tangkai daun berwarna merah. Bentuk daunnya agak langsing dengan bagian terlebar tepat di tengah. Ruas daun dan percabangannya rapat merimbun. Cabang utama yang pertama hidup, sehingga tajuknya raqpat dengan permukaan tanah. Sudut-sudut cabangnya lancip (kurang dari 45o) sehingga mahkotanya berbentuk kerucut. Tipe ini mulai berbunga pada umur 4,5-6,5 tahun sejak disemaikan. Bunganya agak langsing, bertangkai pendek, ketika muda berwarna hijau dan berubah menjadi kemerahan setelah matang petik. Percabangan bunaga banyak dengan jumlah bisa lebih dari 50 kuntum per tandan

d.      Tipe Ambon
Tipe cengkeh ini tidak dianjurkan untuk ditanam karena produksi dan daya adaptasinya rendah, serta kualitas hasil yang kurang baik.daun muda berwarna hijau muda atau merah muda, lebih muda daripada daun tipe zanzibar. Permukaan atas daun berwarna hijau tua dan kasar,sedangkan bagian bawahnya berwarna hijau keabu-abuan. Daunnya agak lebarkira-kira 2/3 kali panjangnya. Cabang dan daunnya jarang sehingga kurang rimbun. Mahkota agak bulat atau bulat, bagian atas agak tumpul, sedangkan bagian bawahnya agak meruncing. Cabang-cabangnya mati sehingga seolah percabangannya mulai pada ketinggian 1,5-2 m. Tipe ini mulai berbunga pada umur 6,5-8,5 tahunsejak disemaikan. Bunganya gemuk dan bertangkai panjang, berwarna hijau saat muda, dan kuning pada saat matang petik.percabangan bunganya sedukit dengan jumlah bunga kurang dari 15 kuntum pertandan.

B.     Kandungan Gizi dalam Tanaman Cengkeh

Cengkeh biasa diolah dalam keadaan kering. Cengkeh yang  biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia memiliki kandungan  energi sebesar 292 kilokalori, protein 5,2 gram, karbohidrat 57,4 gram, lemak 8,9 gram, kalsium 740 miligram, fosfor 100 miligram, dan zat besi 5 miligram.  Selain itu di dalam Cengkeh Kering juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0 miligram dan vitamin C 0 miligram.  Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Cengkeh Kering, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.

Nutrient
Units
Value per 100 gram
Energi
KKl
292
 Protein 
Gram
5,2
Karbohidrat
Gram
57,4
Lemak
Gram
8,9
Kalsium
Milligram
740
Fosfor
Milligram
100
Zat besi
Milligram
5
Vitamin A
IU
0
Vitamin B1
Milligram
0
Vitamin C
Milligram
0





C.    Manfaat Tanaman Cengkeh

Pada umumnya, cengkeh dijadikan bahan masakan. Di Indonesia cengkeh menjadi bahan masakan yang paling sering digunakan.  Selain menjadi bahan masakan, tanaman tropis yang berasal dari Maluku ini sudah banyak dibudidayakan untuk diambil bunga dan minyaknya. Minyak cengkeh (Eugniae aromatica) dapat dihasilkan dari penyulingan serbuk kuntum cengkeh kering (clove oil), serbuk tangkai kuntum cengkeh(clove stem oil), dan daun cengkeh kering (clove leaf oil). Minyak cengkeh banyak dimanfaatkan oleh dokter gigi sebagai penghilang rasa sakit. Selain itu, tanaman ini juga digunakan dalam industri farmasi, dan wewangian.
o   Sebagai obat tradisional cengkeh memiliki khasiat mengatasi sakit gigi, sinusitis, mual dan muntah, kembung, masuk angin, sakit kepala, radang lambung, batuk, terlambat haid, rematik, campak, dan lain-lain.
o   Adapun khasiat  lain yaitu, dapat mencegah peradangan karena berbagai zat aktif seperti flavanoid ditemui pada minyak asli cengkeh. Flavanoid bekerja dengan sifat anti inflamasinya sehingga akan mengurangi peradangan pada gejala penyakit rematik misalnya. Rasanya yang hangat juga bisa menjadi ekspektoran untuk mengobati berbagai kondisi gangguan saluran pernapasan.
o   Mengandung nutrisi penting. Berbagai vitamin, kalsium dan magnesium merupakan nutrisi penting bagi tubuh dan cengkeh menyediakannya sebagai khasiat dari alam. Bahkan terdapat zat yang menyediakan energi pada cengkeh yang juga mengandung serat
o   Menyehatkan jantung. Sudah sejak lama penyakit jantung manjadi momok menakutkan penduduk dunia. Kandungan Eugenol pada cengkeh berfungsi untuk mencegah pembekuan pada darah yang mencegah terjadinya gejala penyakit stroke.
o   Meredakan batuk. Mengunyah cengkeh dapat menyembuhkan batuk gatal ditenggorokan. Rasanya mungkin sedikit getir dan ada pahitnya, tetapi kandungan kimia dalam cengkeh adalah ekspektoran alami yang mengencerkan dahak.

s    Sumber : http://lynlindha.blogspot.co.id/2014/10/makalah-cengkeh.html .

     









0 komentar:

Posting Komentar

Utensil & Equipment 27

                                                    Utensil  & Equipment Measuring Jug Function : A tool used to measure liquid ...